SITUS GUNUNG NAGARA
Merupakan
situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya
berada di perbatasan antara Kecamatan Cisompet dan Kecamatan Pamengpeuk
Kabupaten Garut. Gunung Nagara tepatnya membentangi beberapa desa disebelah timurnya
adalah Desa Depok Kecamatan Cisompet, di sebelah baratnya adalah Desa Bojong
Kecamatan Pamengpeuk, disebelah utaranya adalah Desa Sukanagara Kecamatan
Cisompet,disebelah selatannya adalah Desa Paas Kecamatan Pamengpeuk.Situs
Gunung Nagara tediri dari tiga kompleks pemakaman, kompleks kesatu terdiri dari
25 makam, kompleks kedua terdiri dari dua makam dan Kompleks ketiga terdiri
dari 1 kakam, tentang pemakaman ter
sebut tidak ada yang tahu dengan pasti/tepat siapa siapa saja yang di
semayamkan disana, yang jelas semua yang dimakamkan disana adalah makam
jaman dari kerajaan Salaka Nagara, kerajaan Taruma Nagara dan Kerajaan Sunda dan Pajajaran,hal ini dapat
dilihat dari tulisan batu nisan salah satu makam.
Situs
Gunung Nagara terletak pada ketinggian sekitar 350m dpl, dan areal situs ini
sekitar 30 ha, menjadikannya sebagai kompleks pemakaman raja-raja di tatar
sunda. Menurut legenda dan cerita para leluhur, Situs Gunung Nagara merupakan
tempat pertemuan ritual peristirahatan raja-raja yang telah melepaskan
kedudukannya, sebagai salah satu penghormatan dari raja-raja yang masih
bertahta, di Situs Gunung Nagara dulunya dibangun sebuah komplek padepokan dan diberinya Padepokan Nagara( sekarang
Padepokan Gunung Nagara).semua ketua adat dari masyarakat Sunda Kuna. Dan ada
juga yang mengatakan bahwa situs ini merupakan tempat persemedian terakhir
menuju sang pencinta bagi raja-raja Sunda atau para-raja yang ada di dalam
wilayah kemaharajaan Sunda Nusantara. Sekarang Situs ini dipakai tempat
berziarah dan ada juga sekelompok penganut agama asli Sunda (Sunda Wiwitan)
untuk melakukan upacara. Berdasarkan kepercayaan pada jaman Sunda kuno tempat ini
memiliki tempat "kabuyutan" (tempat leluhur yang dihormati oleh orang
Sunda) yang di apit oleh dua sungai yaitu dari sebelah timur: Sungai Cikaso (Ci
artinya sinar dan kata “kaso” dari kata ngaso atau istirahat) yang artinya tempat peristirahatan.di sebelah barat:Sungai
Cipalebuh( Ci artinya Sinar dan palebuh artinya pelebur) yang artinya tempat
melebur dosa. Kedua sungai ini akhirnya bertemu menjadi satu sungai, posisi situs ini ada di tengah tengah aliran kedua sungai tersebut, konon pertemuan air sungai Cikaso dan Cipalebuh apa bila di pakai bermandi membersihkan badan dipercaya untuk melebur segala sesuatu yang dianggap kotor namun bagi raja-raja adalah dipercaya agar dosa dosa diampuni oleh yang maha kuasa.
Situs Gunung Nagara adalah dulunya dijadikan tempat mensucikan diri agar diampuni semua dosa oleh SangHyang Widi.
Diduga situs gunung Nagara adalah sebuah bangunan sesungguhnya bukanlah gunung, melainkan bangunan berbentuk mirip dengan “Waruga” yaitu pembangunan kuburan kuburan di daerah manado, minahasa, toraja daerah daerah disulawesi, hal ini dapat dilihat dari sisi-sisi tebing pemakaman yang mirip bangunan dari batu yang disusun rapi, hal ini bisa dilihat jelas dari sebelah timur Gunung Nagara.karena sudah ribuan tahun maka terlihat seperti Gunung karena tertimbun abu Vulkanik, sehingga terlihat seperti gunung yang sudah ditumbuhi pepohonan. Di dalam situs Gunung Nagara dipercaya memiliki ruang didalamnya, yang kini telah tertimbun tanah. Dalam situs Gunung Nagara diperaya banyak orang bahwa ada harta yang tersimpan didalam nya, hal ini dibuktikan ada beberapa orang yang tak bertanggung jawab menggali-gali tanah di sekitar area pemakaman.
Kecurigaan bahwa di dalam situs ini ada banyak tersimpan harta berawal dari bentuk Gunung Nagara yang hampir mirip sebuah bangunan empat persegi panjang dan menjolor dari utara keselatan. Namun disayangkan sampai saat ini belum ada pihak-pihak yang meneliti lebih jauh, mudah-mudahan setelah pemecahan kabupaten Garut menjadi dua kabupaten, pemerintah garut selatan nanti dapat memperhatikan situs Gunung Nagara yang memiliki nilai sejarah ini.
Situs Gunung Nagara adalah dulunya dijadikan tempat mensucikan diri agar diampuni semua dosa oleh SangHyang Widi.
Diduga situs gunung Nagara adalah sebuah bangunan sesungguhnya bukanlah gunung, melainkan bangunan berbentuk mirip dengan “Waruga” yaitu pembangunan kuburan kuburan di daerah manado, minahasa, toraja daerah daerah disulawesi, hal ini dapat dilihat dari sisi-sisi tebing pemakaman yang mirip bangunan dari batu yang disusun rapi, hal ini bisa dilihat jelas dari sebelah timur Gunung Nagara.karena sudah ribuan tahun maka terlihat seperti Gunung karena tertimbun abu Vulkanik, sehingga terlihat seperti gunung yang sudah ditumbuhi pepohonan. Di dalam situs Gunung Nagara dipercaya memiliki ruang didalamnya, yang kini telah tertimbun tanah. Dalam situs Gunung Nagara diperaya banyak orang bahwa ada harta yang tersimpan didalam nya, hal ini dibuktikan ada beberapa orang yang tak bertanggung jawab menggali-gali tanah di sekitar area pemakaman.
Kecurigaan bahwa di dalam situs ini ada banyak tersimpan harta berawal dari bentuk Gunung Nagara yang hampir mirip sebuah bangunan empat persegi panjang dan menjolor dari utara keselatan. Namun disayangkan sampai saat ini belum ada pihak-pihak yang meneliti lebih jauh, mudah-mudahan setelah pemecahan kabupaten Garut menjadi dua kabupaten, pemerintah garut selatan nanti dapat memperhatikan situs Gunung Nagara yang memiliki nilai sejarah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar